Apa yang membuatmu bisa membedakan satu orang dengan orang lainnya? Pastinya salah satunya adalah dari wajah. Inilah mengapa, pada kembar identik yang memiliki wajah sama persis, sering kali seseorang akan salah mengenali perbedaan keduanya. Namun, hal ini tidak bisa dilakukan oleh seseorang dengan kondisi prosopagnosia.
Mengenal Apa Itu Prosopagnosia?
Melansir dari my.clevelandclinic.org, prosopagnosia adalah kondisi di mana otak tidak mampu mengenali wajah maupun ekspresi seseorang, meskipun memiliki penglihatan yang normal. Merupakan bagian dari agnosia, yaitu hilangnya kemampuan untuk mengenali objek, suara, maupun tempat. Seseorang dengan kondisi ini bahkan bisa tidak mengenali wajahnya sendiri, apalagi keluarga atau kerabat di sekitarnya.
Faktor Risiko Prosopagnosia
Seseorang bisa mengalami prosopagnosia akibat 2 hal, yaitu:
- Cedera kepala (Acquired Prosopagnosia). Prosopagnosia yang terjadi setelah otak mengalami cedera akibat masalah kesehatan tertentu, seperti stroke. Ketika seseorang mengalami masalah ini saat dewasa, maka diagnosa prosopagnosia lebih mudah dilakukan karena pasien sudah menyadari adalah kemampuan yang hilang dalam mengenali wajah. Namun jika terjadi pada anak-anak yang belum terlalu paham, maka diagnosa akan lebih sulit karena mungkin saja anak sendiri belum menyadari kondisinya saat ini.
- Tanpa cedera kepala (Developmental Prosopagnosia). Prosopagnosia yang terjadi tanpa adanya masalah pada kesehatan kepala termasuk otak, dan sering terjadi sejak baru lahir. Prosopagnosia ini mungkin berkaitan dengan faktor genetik yang mengalir dalam keluarga. Karena telah dialami sejak lahir, banyak penderitanya yang tidak menyadari bahwa dirinya memiliki prosopagnosia.
Dampak Prosopagnosia
Ketidakmampuan mengenali wajah seseorang tentu saja berdampak besar pada kehidupan sosialisasi seseorang. Banyak orang dengan kondisi disalahpahami oleh orang lain karena dianggap sombong, melupakan kenalan. Padahal sebenarnya mereka memang tidak mengenali wajah orang tersebut, tetapi bukan berarti lupa bahwa dia mengenalnya. Dampaknya adalah seorang dengan prosopagnosia seringkali mengalami kecemasan hingga memilih untuk menghindari bersosialisasi dengan orang lain.
Bisakah Prosopagnosia Disembuhkan?
Sayangnya hingga saat ini belum ada treatment, baik terapi maupun obat, yang dapat mengobati prosopagnosia. Meskipun begitu, para ahli kesehatan dan peneliti masih terus berusaha untuk mencari cara menyembuhkan kondisi tersebut.
Sementara itu, untuk membantu agar penderita prosopagnosia dapat bersosialisasi, mereka bisa coba untuk mengenali seseorang berdasarkan penampilan lainnya. Seperti aksesoris, pakaian, gaya rambut, dan sebagainya. Suara juga bisa menjadi salah satu pembeda dalam mengenali seseorang.
Untuk mencegah terjadinya salah paham, maka seorang dengan prosopagnosia bisa memberi penjelasan mengenai kondisinya. Memang bukan hal yang mudah, tetapi cara ini dapat dicoba agar tetap dapat bersosialisasi dengan baik.
Penderita prosopagnosia juga sangat membutuhkan dukungan dari orang sekitarnya agar kesehatan mentalnya tetap terjaga. Berusahalah untuk membantunya dengan memberikan ciri khas tertentu agar mereka bisa mengenali seseorang melalui ciri tersebut.