Banyak orang yang mengira bahwa kolesterol hanyalah masalah yang terjadi ketika sudah memasuki usia lanjut. Itulah sebabnya orang mulai fokus mencari cara menurunkan kolesterol tinggi ketika sudah berada pada usia ini. Padahal sebenarnya siapapun bisa loh mengalami masalah kolesterol, usia muda bukan berarti bebas kolesterol, karena anak-anak sekalipun dapat terkena masalah kolesterol tinggi.
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang berisiko tinggi mengalami masalah kolesterol, dan faktor risiko ini terbagi menjadi 2, yaitu:
- Dapat dimodifikasi
Sesuai namanya, pada faktor risiko ini sebenarnya kamu bisa mengurangi risiko terkena masalah kolesterol jika kamu menghindarinya. Beberapa contoh faktor risiko ini yaitu:
- Menu makan tinggi kolesterol
- Obesitas
- Kurang aktivitas fisik
- Stres
- Tidak dapat dimodifikasi
Pada faktor risiko ini, kamu tidak bisa melakukan apapun untuk menghindarinya. Artinya, jika kamu adalah salah satu diantaranya, kamu akan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami masalah kolesterol.
- Jenis kelamin. Pada usia tertentu, risiko pria mengalami masalah kolesterol lebih tinggi dibandingkan dengan wanita.
- Usia. Ketika seorang wanita memasuki usia menopause (biasanya sekitar usia 55 tahun), maka risiko wanita mengalami masalah kolesterol akan sama besarnya dengan pria.
- Riwayat penyakit keluarga. Seseorang yang memiliki riwayat orangtua dengan masalah kolesterol tinggi memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan orang lain.
Ketika kamu memiliki salah satu faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi tersebut, artinya kamu harus lebih waspada terhadap penyakit ini. Salah satu caranya adalah dengan menghindari faktor risiko yang dapat dimodifikasi. Misalnya, mulai dengan cara yang paling sederhana, yaitu dengan mengurangi menu makan tinggi kolesterol. Tidak perlu benar-benar menghentikan karena pada dasarnya tubuh juga masih membutuhkan kolesterol dalam jumlah yang wajar. Jadi cukup kurangi saja porsinya.
Selain itu, kamu juga harus mulai meningkatkan aktivitas fisik. Jangan berpikir bahwa karena kamu sudah bekerja di kantor seharian, artinya kamu sudah cukup beraktivitas fisik. Apalagi jika kamu adalah karyawan yang bekerja di belakang meja dan menghabiskan sebagian besar waktumu untuk bekerja sambil duduk di depan komputer. Itu tidak bisa kamu katakan sebagai aktivitas fisik. Agar kamu tetap bisa beraktivitas fisik namun tidak mengganggu pekerjaanmu, kamu bisa melakukannya dengan melakukan senam sederhana saat jam istirahat. Kamu juga bisa memanfaatkan tangga jika kamu hanya ingin naik atau turun 1 hingga 2 lantai. Mudah bukan? (Vita)