Seseorang yang mengalami alergi terhadap suatu jenis makanan tertentu, biasanya akan sangat menghindari makanan tersebut. Sebab, jika tetap mengonsumsinya dan reaksi alergi muncul, maka dampaknya akan sangat berbahaya. Bahkan, Anda sampai harus memanfaatkan Asuransi Kesehatan yang bagus dari perusahaan asuransi Anda untuk berobat. Sebab, reaksi dari alergi ini sangat beragam dan beberapa di antaranya sangatlah berbahaya.
Namun, tahukah Anda bahwa ternyata, tidak semua hal yang beredar di masyarakat mengenai alergi makanan adalah fakta. Sebab kenyataannya, ada beberapa yang hanyalah sebuah mitos dan tentunya tidak perlu dipercaya.
Apa sajakah itu? Berikut ini adalah beberapa di antaranya seperti yang tertulis dalam situs klikdokter:
- Alergi makanan tidak berbahaya
Alergi makanan bisa sangat berbahaya jika penderitanya tetap mengonsumsi makanan tersebut. Sebab, dampak yang ditimbulkan bisa serius, seperti sesak napas, bengkak, pingsan, hingga menyebabkan kematian. Itulah sebabnya sangat disarankan untuk menghindari makanan apapun yang telah dipastikan menjadi penyebab alergi Anda.
- Alergi makanan terjadi seumur hidup
Alergi makanan bisa menghilaang seiring dengan semakin bertambahnya usia seseorang. Namun, terkadang ada juga yang mengalami alergi hingga dewasa. Untuk memastikannya, ada baiknya jika Anda memeriksakan diri ke dokter sebelum mengonsumsi makanan yang bersifat alergen tersebut.
- Anak yang alergi telur tidak bisa imunisasi influenza
Vaksin influenza mungkin terdengar tidak umum dikalangan masyarakat, apalagi penyakit ini dianggap sebagai penyakit yang umum sehingga tidak perlu divaksin. Namun, vaksin ini sebenarnya cukup penting dan disarankan untuk diberikan. Sayangnya, kandungan telur pada vaksin ini membuat banyak orang yang memiliki alergi telur memilih untuk tidak memvaksin dirinya. Padahal, menurut American Academy of Allergy, Asthma, and Immunology vaksin ini masih aman selama reaksi alergi masih kategori ringan hingga sedang. Namun untuk keamanannya, Anda juga bisa memilih vaksin yang tidak mengandung telor di dalamnya.
- Wanita hamil dan menyusui wajib memantang makanan penyebab alergi
American Academy of Pediatrics menyatakan bahwa ibu hamil dan menyusui boleh mengonsumsi makanan apapun selama belum dipastikan makanan tersebut bersifat alergen bagi anak dan ibu. Sebab, menghindari beberapa jenis makanan tertentu, apalagi jika tergolong makanan bergizi, akan berisiko membuat Anda dan anak mengalami kekurangan nutrisi.
- Tunda pemberian makanan yang umum bersifat alergen pada anak
Pada masa pengenalan rasa (MPASI), memberikan berbagai makanan untuk anak tidak masalah, termasuk makanan yang umum bersifat alergen seperti telor dan kacang. Namun, jika Anda merasa khawatir, Anda bisa memerhatikan anak setelah pemberian makanan tersebut. Jika anak menunjukkan adanya masalah, maka Anda bisa menghentikan peemberian makanan dan segera periksakan anak ke dokter.
Semoga setelah membaca artikel ini, Anda tidak lagi percaya pada beberapa mitos alergi makanan ya. Jika Anda merasa ragu, Anda juga bisa mengonsultasikan masalah alergi makanan ini pada dokter Anda. (Vita)