Punya mobil sendiri, bukan lagi hal yang sulit saat ini. Kehadiran kredit mobil mandiri mempermudah siapapun yang ingin memiliki mobil impiannya. Kamu hanya perlu menyiapkan sejumlah uang untuk membayar DP, dan mobil impianmu pun bisa menjadi milikmu. Apalagi, proses pengajuannya saat ini terbilang cukup mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama.
Namun kemudahan ini tidak selalu memberi keuntungan, khususnya bagi pihak kreditur. Kenapa demikian? Karena, banyak debitur yang memanfaatkan kemudahan yang diberikan oleh pihak kreditur untuk mendapatkan keuntungan melalui pinjaman ini, dan pada akhirnya menjadi kredit macet. Lalu, apakah ini murni kesalahan dari debitur sebagai penyebab kredit macet? Tentunya tidak. Kreditur pun bisa menjadi pihak yang bersalah atas terjadinya kredit macet ini.
Pada umumnya, kredit macet yang disebabkan oleh kreditur ini terjadi akibat keteledoran dari staff pihak kreditur ataupun karena kondisi dari pihak kreditur sendiri.
- Staff kreditur
Sebelum pengajuan kredit di acc oleh pihak kreditur, tentunya akan ada berbagai verifikasi data terlebih dahulu dari pihak kreditur mengenai data yang diberikan oleh debitur. Proses ini dilakukan untuk menjamin bahwa seluruh data yang diberikan adalah valid. Tidak hanya melalui telepon, terkadang pihak kreditur akan mendatangi langsung debitur untuk memastikan keaslian data yang diberikan. Nah, pada proses inilah terkadang terdapat sedikit permainan yang dilakukan oleh staff kreditur dan bekerjasama dengan debitur.
Ketika ditemukan adanya data yang tidak valid, terkadang debitur dan staff kreditur ini berunding dan mencari jalan keluar agar proses pengajuan kredit ini dapat di acc oleh perusahaan. Hal ini tidak akan menjadi masalah jika debitur mampu untuk terus melaksanakan kewajibannya dalam membayar cicilan. Masalahnya, banyak dari debitur ini yang justru pada akhirnya kabur begitu saja dan tidak bertanggungjawab untuk melunasi cicilannya.
- Kondisi kreditur
Bunga pinjaman adalah salah satu sumber penghasilan terbesar bagi leasing, bank, ataupun perusahaan jasa penyedia kredit. Karena itulah, perusahaan berusaha sebisa mungkin untuk bisa mendapatkan debitur sebanyak-banyaknya. Untuk perusahaan kreditur yang sudah cukup besar dan memiliki nama, terkadang mudah bagi mereka untuk mendapatkan debitur tanpa harus bersusah payah. Namun berbeda dengan perusahaan biasa. Nah, perusahaan seperti inilah yang terkadang kurang detail saat memverivikasi data, dan dapat dengan mudahnya meloloskan pengajuan kredit. Akibatnya, debitur yang tidak berkualitas pun akan lolos dan diberi pinjaman, dan berakhir dengan kredit macet.
Jika masalah kredit ini belum terlalu parah, mungkin masih bisa dilakukan penyelesaian kredit macet dengan cara baik-baik. Namun jika cukup parah, maka penyelesaian seringkali melibatkan hukum. Karena, kredit macet ini bisa berdampak sangat buruk bagi perusahaan jasa kredit. (Vita)