Anak akan meniru seseorang yang dijadikannya panutan, dan sebagian besar dari anak menjadikan orangtuanya sebagai panutan. Karena itulah, banyak dari psikiater atau sejenisnya yang melayani konsultasi masalah anak, cenderung akan mencaritahu terlebih dahulu bagaimana kondisi lingkungan anak sebelum menyelesaikan masalah yang dialami anak. Sayangnya, banyak orangtua yang kurang menyadari masalah ini. Lebih parahnya, banyak orangtua yang langsung marah besar dan menghukum anak ketika mereka melakukan suatu kesalahan, tanpa berusaha mencari tahu akar permasalahannya.
Seorang anak yang tumbuh dalam lingkungan kurang baik, maka biasanya akan memiliki perilaku yang kurang baik pula. Misalnya saja, jika seorang Ayah terbiasa melakukan kekerasan dalam rumah tangga dan disaksikan anak, maka anak akan memiliki perilaku yang keras juga. Ketika anak terbiasa melihat orangtuanya memukul oranglain, maka anak akan belajar untuk memukul. Jika anak melihat orangtuanya menghina orang lain, maka anak juga akan mempelajari hal ini. Mengapa demikian? Karena anak akan berfikir, “Ayah melakukan ini, berarti ini memang boleh dilakukan”.
Lalu bagaimana jika anak sudah dewasa dan terlibat perkelahian hingga melukai temannya? Apakah adil jika anak dimarahi dan menerima hukuman keras? Sementara, semua hal ini adalah hasil dari didikan orangtuanya? Tentu saja tidak adil bukan. Namun, inilah yang sering terjadi saat ini. Ketika anak melukai temannya, maka anak akan mendapatkan berbagai hukuman, termasuk sanksi sosial yang harus diterima dimasyarakat. Misalnya seperti dikucilkan oleh teman atau tetangganya, bahkan dikucilkan oleh keluarganya. Sementara orangtua, akan memarahi anak seolah-olah semua ini adalah murni kesalahan sang anak. Padahal, perilaku ini terjadi akibat anak yang sering melihat orangtuanya menyakiti oranglain, hingga anak merasa bahwa setiap permasalahan memang harus diselesaikan dengan cara seperti itu.
Melarang anak melakukan sesuatu yang buruk, sementara orangtua masih melakukan hal tersebut juga tidak akan menyelesaikan masalah. Karena mereka akan berfikir, kenapa mereka tidak boleh melakukannya sementara orangtua melakukan hal tersebut? Lalu bagaimana cara mengatasi masalah ini? Jawabannya hanya satu dan sebenarnya sangat sederhana, yaitu berikan contoh yang baik pada anak. Dengan begini, orangtua tidak perlu repot mengajarkan kebiasaan baik pada anak sejak dini, karena anak akan belajar kebiasaan baik dengan sendirinya saat melihat orangtuanya. Orangtua hanya perlu mengawasi dan mengarahkan anak, serta memberikan penjelasan secara sederhana pada anak mengenai berbagai hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan, maka anakpun akan memiliki kepribadian yang baik. (Vita)
Pingback: Cari Tahu Sebab Masalah Anak