Kalo punya paket internet cepat dan murah, sayang kan gak dimanfaatin untuk download film. Nah, kalau kamu lagi bingung mau download film apa, coba baca review film ini. Siapa tahu aja tertarik. Tapi, film ini khusus untuk kamu yang nggak masalah dengan film penuh dengan darah yah.
Oke, langsung aja kita mulai ya.
Shun Takahata (Sota Fukushi) adalah seorang murid SMA biasa. Dia merasa bosan dengan hidupnya karena hanya melakukan kegiatan yang itu-itu saja. Tidak merasa adanya tantangan yang membuatnya merasa lebih bersemangat. Ichika Akimoto (Hirona Yamazaki) adalah seorang perempuan yang menjadi sahabatnya sejak kecil.
Suatu hari, kehidupan mereka dan semua murid sekolah tersebut berubah. Tiba-tiba saja, kepala dari wali kelasnya meledak dan menyebabkan sang wali kelas meninggal. Tidak hanya itu saja, sebuah boneka daruma muncul di atas meja guru dan semua murid dipaksa untuk memainkan sebuah permainan tanpa mengetahui apapun. Yang mereka ketahui hanya satu, siapapun yang kalah dalam permainan, harus siap kehilangan nyawa.
Dalam setiap kelas, hanya boleh satu saja murid yang menjadi pemenang. Setiap murid tersebut kemudian akan kembali diadu dengan pemenang dari kelas lainnya, dengan peraturan yang sama. Siapapun yang kalah dalam permainan akan meninggal. Mereka harus berjuang tidak hanya dalam satu atau dua permainan, tetapi dalam beberapa permainan yang berbeda. Sebab, pemenang dari setiap sekolah akan kembali diadu dengan pemenang dari sekolah lainnya.
Hal yang membuat kondisi semakin mengerikan adalah, ketika salah satu peserta yang berhasil lolos menjadi 7 besar adalah orang yang rela membunuh demi menyelamatkan dirinya. Tidak hanya itu saja, orang ini bahkan juga menganggap kematian peserta lain sebagai hal yang menyenangkan. Sementara itu, diantara seluruh peserta yang ikut dalam permainan, hanya ada 2 orang peserta saja yang dapat selamat dan memenangkan permainan ini. Siapa sajakah yang berhasil menang?
Menurutku pribadi, film ini nggak cuma sekedar menceritakan tentang permainan kematian aja. Tetapi juga, mengajarkan kita untuk tidak sembarangan dalam berharap. Shun Takahata merasa bosan dengan kehidupannya, dan mempertanyakan apa sebenarnya tujuan dari hidupnya. Namun, ketika dia dan seluruh murid SMA lainnya terlibat dalam sebuah permainan yang mengancam nyawa mereka, barulah Shun menyadari kesalahannya dan berharap agar Tuhan mengembalikan kehidupan membosankan yang selama ini dialaminya. Sayangnya, semuanya sudah terlambat.
Film ini adalah salah satu film fiksi live action yang cukup direkomendasikan buat ditonton. Dari segi pemain, nggak ada yang mengecewakan. Semua memainkan perannya dengan sangat baik. Untuk peran murid SMA yang bisa dibilang sadis yaitu Takeru Amaya, diperankan oleh Kamiki Ryunosuke. Untuk yang udah nonton dia di film SPEC, mungkin udah kebayang yah gimana akting dia di film ini. Sama lah sadisnya… 🙂
Untuk adegannya sendiri, beberapa bisa dibilang cukup sadis tanpa sensor. Sementara, untuk beberapa adegan lainnya masih ada sensor atau tidak diperlihatkan secara langsung. Tapi, tetap saja untuk kamu yang nggak suka film berdarah-darah atau takut melihat film dengan pembunuhan cukup sadis, jangan nonton film ini ya.
Oke, sekarang langsung ke nilai aja ya. Untuk film ini sendiri, aku kasih nilai 8/10. 🙂