Saat ini, memang sudah ada banyak sekali perusahaan asuransi yang menawarkan produk asuransi investasi dan jiwa terbaik kepada nasabahnya atau biasa dikenal dengan istilah asuransi unit link. Dengan memilih produk investasi dan asuransi sekaligus, nasabah tentunya tidak hanya mendapatkan perlindungan namun juga memberikan kepastian terhadap kelangsungan hidup keluarganya di masa depan. Bahkan, nasabah pun akan semakin dimudahkan dalam mengatur sekaligus mengelola keuangannya.
Meskipun begitu, sebelum berencana memilih produk keuangan berupa asuransi unit link, sebaiknya perhatikan dulu beberapa hal penting berikut, yakni:
- Jenis instrumen investasi yang akan diambil
Pahami terlebih dahulu jenis-jenis instrumen investasi yang akan Anda pilih untuk menjaga aset kekayaan Anda di masa depan. Melansir dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) yang dikutip dari laman grid.id, instrumen investasi biasanya terdiri atas 3 jenis, seperti:
- Investasi jangka pendek bisa berupa fixed income unit link (pendapatan tetap) serta cash fund unit link (pasar uang).
- Investasi jangka panjang menawarkan income yang lebih besar tetapi biasanya memiliki risiko yang lebih besar pula. Misalnya equity unit link (dana saham) dan managed unit link (campuran).
- Hasil investasi tidak didapat secara instan
Pada asuransi unit link, biasanya premi yang dibayar nasabah selama lima tahun pertama dialokasikan untuk membayar biaya akuisisi yang dibebankan di dalam polis asuransi. Menurut OJK, biaya akuisisi sendiri merupakan biaya kegiatan operasional yang harus dibayar nasabah, termasuk komisi untuk agen asuransi.
Barulah kemudian, di tahun keenam, premi asuransi pada unit link ini dialokasikan 100% pada investasi. Dana yang sudah diinvestasikan biasanya memerlukan waktu untuk berkembang. Jadi, Anda tidak akan mendapatkan hasilnya secara instan tapi bertahap.
- Ada risiko investasi mengalami penurunan
Seperti diketahui, investasi sendiri bersifat fluktuatif. Yang mana, hasil dari nilai investasi yang sudah dilakukan bisa mengalami penurunan tergantung pada kondisi pasar modal sekaligus alokasi investasi yang dipilih. Tentunya, di saat terjadi penurunan ini Anda tidak akan mendapatkan keuntungan dari investasi tersebut.
Oleh sebab itu, Anda harus memahami betul risiko dari semua instrumen investasi yang Anda ambil. Pasalnya, investasi sendiri punya prinsip semakin tinggi imbal hasil yang ingin didapat (high return), maka akan semakin tinggi pula risikonya (high risk).
- Pilih perusahaan asuransi yang tepat
Pastikan Anda memilih perusahaan asuransi yang terpercaya. Atau, sudah memiliki lisensi resmi dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) sekaligus Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI). Tak hanya itu saja, Anda juga penting memilih perusahaan yang memberikan perlindungan secara lengkap untuk Anda dan informasi terkait asuransi.
Misalnya, berapa besaran premi asuransi yang harus dibayar nasabah, berapa lama periode pembayaran premi tersebut, apa saja manfaat yang ditawarkan, hingga bagaimana cara klaim asuransi. Dengen begitu, Anda tentu tidak akan salah pilih dan mendapatkan perlindungan yang optimal.
Itu dia beberapa hal dasar yang sebaiknya Anda perhatikan jika berencana memilih asuransi sekaligus investasi. Semoga bermanfaat!