Mengawasi anak balita di Edutainment Park in Jakarta, bukanlah hal yang mudah, apalagi jika anak Anda terlalu aktif berlari ke sana ke mari dan sering berebut mainan dengan anak-anak lainnya. Sebagai orangtua, tentunya Anda harus mengingatkannya jika ia berbuat salah dan memberitahunya mana perbuatan yang benar dan mana perbuatan yang salah. Nah, salah satu metode yang efektif untuk mendisiplinkan anak adalah “time out”. Namun, penerapan time out juga harus diperhatikan. Jika salah menerapkannya, bisa-bisa justru mengakibatkan dampak buruk bagi anak. Untuk itu, ketahuilah cara main menerapkan time out.
- Beri pengertian tentang konsep baik dan buruk
Sebelum menerapkan metode time out, Anda harus memberikan pengertian mengenai hal apa saja yang baik untuk dilakukan dan hal apa saja yang perlu dihindari anak. Dengan demikian, anak bisa mengerti tentang konsekuensi berbuat baik dan buruk. Tanpa memberikan pengertian ini, metode time out justru dapat menjadi bumerang dan berdampak buruk pada Si Kecil.
- Jangan terlalu sering menerapkan time out
Time out memang merupakan metode ‘menghukum’ yang paling efektif dan berdampak positif pada anak. Namun bukan berarti Anda harus menerapkannya setiap kali anak berbuat salah. Gunakan metode ini hanya jika diperlukan, misalnya jika anak sudah tidak bisa diatur meski telah dinasihati berkali-kali, atau melakukan tindakan yang sangat buruk seperti menendang atau memukul temannya.
- Sesuaikan metode dengan usia anak
Metode time out juga harus disesuaikan dengan usia anak. Jika anak masih balita, maka periode time out jangan lebih dari 3 menit. Jangan sampai anak merasa panik dan tertekan setiap kali Anda menerapkan time out.
- Tenangkan Si Kecil di akhir time out
Setelah time out, jangan lupa untuk selalu menenangkan Si Kecil dan meyakinkan bahwa Anda akan selalu menyayanginya. Namun di saat yang sama, ingatkan juga bahwa ada beberapa perilaku yang tidak boleh dilakukan.
- Jangan menggunakan time-out sebagai ancaman
Anda perlu ingat bahwa tujuan time-out adalah agar anak bisa memahami mana perilaku baik dan buruk. Jangan menggunakan time out sebagai ancaman agar Si Kecil berbuat baik. Kemudian sebaiknya jangan memberi kesempatan berkali-kali sebelum Anda menerapkan time-out. Misalnya seperti berkata “jika kamu tidak memperbaiki sikapmu, maka kamu harus melakukan time out.” Pasalnya, hal ini justru akan membuat time out menjadi kurang efektif dan Si Kecil pun akan sulit didisiplinkan.
Semoga bermanfaat!