Pernahkah Anda melihat anak yang sering melamun meskipun sedang berada di tempat keramaian? Atau malah mungkin, anak Anda sendiri sering melakukannya. Misalnya saat sedang berada di taman hiburan keluarga di Jakarta dan anak justru malah banyak menghabiskan waktunya dengan melamun daripada bermain dengan teman lainnya.
Sebenarnya, melamun adalah hal yang wajar dan pastinya pernah dilakukan oleh semua orang. Baik itu anak-anak maupun orang dewasa. Bahkan menurut sebuah penelitia, melamun bisa menjadi tanda bahwa anak memiliki otak yang lebih tajam dibanding anak lain. Namun, bukan berarti Anda jadi tidak waspada. Sebab, jika anak terlalu sering melamun apalagi hingga mengganggu aktivitas kesehariannya, itu bukan lagi hal yang wajar dan harus diwaspadai.
Mengapa? Karena ternyata melamun bisa menjadi tanda anak sedang mengalami masalah kesehatan terkait otaknya, yaitu terjadinya ketidakseimbangan otak akibat:
- Kurang cairan.
75% tubuh manusia adalah cairan dan otak membutuhkan 25% dari keseluruhan cairan tersebut. Ketika tubuh kekurangan cairan, maka suplai cairang ke otak juga akan berkurang sehingga membuatnya tidak mampu bekerja maksimal. Untuk mencegahnya, penuhi kebutuhan cairan dengan banyak mengonsumsi air putih.
- Kekurangan atau kelebihan nutrisi.
Semua nutrisi memiliki fungsi penting dan berbeda dalam tubuh manusia. Tidak hanya itu saja, beberapa jenis nutrisi bahkan saling membutuhkan satu sama lain untuk bisa menjalankan fungsinya. Ketika ada satu saja nutrisi yang kurang atau berlebih dalam tubuh, akan membuat proses metabolisme tubuh anak menjadi terganggu.
- Gejala epilepsi.
Banyak orang yang menganggap bahwa gejala epilepsi hanyalah kejang, padahal kenyataannya melamun bisa menjadi tanda anak terserang epilepsi. Pada saat serangan ini datang, terjadi ketidakseimbangan listrik di otak. Selama hal tersebut berlangsung, anak tidak akan memberikan respon apapun terhadap yang terjadi di sekitarnya, bahkan ketika namanya dipanggil. Serangan ini biasanya hanya terjadi sangat singkat sehingga banyak orang yang tidak menyadarinya dan menganggap anak melamun biasa.
Jika Anda merasa anak mulai melamun secara berlebihan, maka ada baiknya jika segera memeriksakannya ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. (Vita)