Setiap komponen mesin maupun cairan kimia yang digunakan dalam industri pertambangan memiliki usia pakai. Bahkan tidak jarang, usia pakai pada industri ini lebih pendek dibandingkan dengan komponen atau cairan sejenis yang digunakan pada industri lainnya. Salah satu cairan yang dimaksud adalah pelumas yang digunakan dalam lubrication system pertambangan.
Pada dasarnya, fungsi dari pelumas ini sama yaitu untuk melumasi permukaan komponen mesin yang saling bergesekan saat beroperasi sehingga daya gesek berkurang. Dengan begitu mesin akan lebih awet dan suhu saat mesin bekerja dapat tetap stabil. Ketika kualitas oli yang bersirkulasi dalam komponen mesin tidak lagi bagus akibat adanya kotoran dan material lain, maka fungsi tersebut tidak akan lagi maksimal. Tidak hanya itu, hal ini juga berpotensi mempercepat kerusakan mesin. Itulah sebabnya, penggantian pelumas dan filternya wajib dilakukan secara rutin.
Lalu, bagaimana jika pelumas ini digunakan setelah melewati usia pakai yang disarankan oleh pabrikan?
Banyak yang tidak menyarankan hal ini karena risiko yang telah disebutkan di atas. Namun ternyata ada hal lain yang bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk hal ini, yaitu besaran biaya saat melakukan pengurasan dan penggantian pelumas.
Hal pertama yang harus diperhitungkan adalah biaya untuk pekerja yang melakukan tugaas ini (jika dilakukan oleh pihak luar). Kemudian, pada saat proses tersebut dilakukan maka artinya perusahaan harus berhenti beroperasi. Minimal mesin yang sedang dilakukan penggantian. Kondisi ini tentunya akan memberikan kerugian pada perusahaan dengan berkurangnya waktu produksi yang aktif. Tidak hanya itu, risiko adanya kontaminan yang masuk saat proses ganti pelumas dan masalah atau error pada mesin saat dinyalakan kembali setelah pengurasan selesai juga akan menimbulkan cost baru.
Dari perbandingan total biaya yang terjadi akibat memperpanjang interval ganti pelumas dengan melakukan ganti pelumas sesuai jadwal, Anda bisa memperkirakan mana yang lebih menguntungkan. Namun yang perlu diingat, Anda harus terus mengontrol kualitas pelumas yang digunakan dan pastikan kualitasnya masih baik. Sebab, jika memang kualitas pelumas sudah menurun dan kurang baik akibat kontaminan, meskipun belum melebihi usia pakai, Anda tetap harus segera menggantinya.