Hampir semua orang saat ini sangat bergantung pada kehadiran smartphone. Coba saja lihat orang di sekitar Anda, hampir semuanya menggenggam benda ini ditangannya. Bahkan, meskipun mereka bepergian bersama keluarga atau temannya sekalipun, kehadiran smartphone tetaplah penting. Termasuk juga di rumah, banyak pengguna TV Kabel dan Internet yang mengoneksikan smartphone miliknya ke koneksi internet di rumah. Meskipun channel di TV Kabel sudah menyediakan banyak pilihan acara sekalipun, smartphone tetaplah lebih menarik untuk dimainkan.
Sebegitu bergantungnya seseorang dengan smartphone, membuat mereka terkadang kebingungan ketika baterai ponselnya habis. Kondisi inilah yang membuat beberapa produsen smartphone akhirnya memutuskan untuk menambahkan fitur baru pada smartphone terbarunya, yaitu fast charging.
Sesuai dengan namanya, teknologi ini memungkinkan baterai smartphone terisi dalam waktu relatif cepat. Bahkan bisa dua kali lebih cepat daripada pengisian biasa, atau bahkan lebih. Fast charging ini bekerja dengan cara meningkatkankemampuan transfer daya atau watt ke smartphone sehingga proses pengisian akan semakin cepat.
Pada smartphone yang umum beredar saat ini, kapasitas baterai umumnya sekitar 2000mAh hingga 4000mAh (masih jarang). Sementara charger bawaannya memiliki output sekitar 5V1A (5 watt) atau yang paling tinggi yaitu 5V2A (10 watt), tergantung pada kapasitas baterai. Sementara itu, menurut situs mastekno, untuk teknologi fast charging ini output charger adalah sekitar 5V3A, 9V2A, 12V1,5A (18 watt) atau bahkan mencapai 5V5A (25 watt). Output yang semakin tinggi ini akan membuat proses pengisian semakin cepat.
Lalu, apakah semua smartphone bisa menggunakan charger dengan output sebesar itu? Dan amankah menggunakan fitur ini terus menerus?
Tentunya, agar fitur fast charging dapat berfungsi maka baik charger maupun smartphone harus mendukung fitur ini. Artinya, tidak semua smartphone bisa memanfaatkan fitur ini. Jika Anda memaksakan smartphone biasa Anda yang tidak dilengkapi dengan fitur ini menggunakan charger dengan output besar, tentu sangat tidak disarankan. Sebab, proses pengisian tidak maksimal atau bahkan bisa berisiko merusak baterai Anda. Namun, untuk smartphone yang sudah memiliki fitur ini sekalipun, sebaiknya tidak selalu memanfaatkan fitur fast charging setiap kali melakukan pengisian baterai. Sebab, pada saat proses pengisian cepat ini, suhu smartphone akan meningkat dan bisa berisiko mempercepat kerusakan smartphone. Ada baiknya, jika Anda hanya memanfaatkan ketika memang sedang terburu-buru saja, dan gunakan charger normal saat Anda tidak sedang membutuhkan pengisian cepat. (Vita)